Copy
View this email in your browser

Tentang Jouska, Resiko Investasi dan Referensi Lainnya

Berita paling ramai di ranah teknologi finansial minggu ini adalah tentang Jouska, yang di perintahkan untuk menghentikan usahanya oleh Satgas Waspada Investasi OJK. Financial advisor yang populer di instagram ini, di sinyalir menawarkan jasa pengelolaan investasi tanpa izin, menempatkan dana nasabah pada saham yang sangat beresiko dan mengakibatkan kerugian ratusan juta kepada puluhan nasabah.

Kronologis lengkap kasus Jouska bisa dilihat di artikel Kompas berikut.

Sedihnya, hal seperti ini bukan hal baru. Satgas Waspada Investasi OJK melaporkan mulai dari tahun 2014, jumlah kerugian masyarakat akibat investasi tidak berizin mencapai 45 trilyun setiap tahunnya.  Kedoknya pun bermacam-macam mulai dari trading forex, MLM berkedok investasi hingga aset crypto seperti Bitcoin.


Infografis investasi bodong dari OJK

Investasi adalah hal asing buat mayoritas masyarakat Indonesia. Baru ada 2 juta orang yang terdaftar sebagai investor pasar modal di Bursa Efek Indonesia. Dibanding total populasi, penetrasi investasi berarti hanya 1 persen kurang. Dibandingkan dengan layanan finansial lain, investasi merupakan layanan yang paling tidak inklusif.

Aku pernah menulis tentang tantangan dan peluang layanan fintech investasi, klik di link ini atau klik infografis dibawah.



Pemahaman tentang investasi adalah salah satu tembok penghalang. Untuk mengerti tentang saham, orang harus punya dasar ilmu ekonomi, bisnis dan finance. Tidak bisa dipungkiri, Jouska berhasil mengemas informasi investasi melalui konten sosial media sehingga banyak yang bisa relate. Sayangnya kompleksitas informasi ini juga yang dimanfaatkan  untuk menjebak nasabah dalam skema-skema yang merugikan.

Di newsletter kali ini sebenarnya aku ingin share beberapa link berkaitan tentang resiko investasi. Tetapi intronya ternyata jadi panjang. Oleh karena itu berikut beberapa bacaan bagus rekomendasi dariku :

 

Robinhood and How To Lose Money  - Margin

Margin adalah newsletter favoritku yang membahas tentang aspek bisnis dari industri teknologi. Artikel ini membahas tentang model bisnis Robinhood, startup investing populer di US yang membuat ribuan millenial masuk ke pasar modal. Ranjan Roy dari Margin berpendapat bahwa UI / UX  Robinhood di desain agar proses pembelian instrumen investasi seinstan mungkin. Investasi di Robinhood pun jadi seperti membeli lotere.

 

Everyone’s a Day Trader Now - Wall Street Journal

Pandemi, dirumah aja dan bosan menjadi trigger untuk banyak orang di Amerika untuk mencoba trading saham. Peran Robinhood juga di bahas disini karena aplikasi ini memang sangat mudah digunakan. Melakukan ktivitas trading saham tanpa dasar ilmu yang bagus, kebanyakan yang mencoba pun akhirnya merugi.
 

Senarai twit Investasi vs Menabung dari @tigorsiagian

Bang Tigor adalah salah satu personality twitter yang banyak ngetwit soal investasi. Beliau adalah Head of Asset Allocation and Portfolio di Bank Indonesia jadi kredibilitasnya tentang investasi bisa dipercaya lah ya. Di senarai twit ini, bang tigor membagi pandangannya tentang resiko investasi, menabung yang sangat underrated dan paradoks dari gerakan nabung saham.

Demikian newsletter minggu ini. Sekali lagi, aku mengingatkan teman-teman untuk selalu pahami resiko dan mencerna dulu baik-baik sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Apapun itu bentuknya.

Jika ada yang ingin di diskusikan, tinggal reply saja email ini. Selamat menjalani minggu ini, ketemu lagi di email minggu depan.
https://twitter.com/kikiahmadi
LinkedIn
Website
Copyright © 2020 kikiahmadi.com, All rights reserved.


Want to change how you receive these emails?
You can update your preferences or unsubscribe from this list.

Email Marketing Powered by Mailchimp