KISAH PENERIMA BEASISWA: DI UJUNG JALAN

OPINI: BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN

Di dalam hidup ada banyak keputusan yang mesti kita ambil. Kadang kita ragu mengambil keputusan karena kita tidak tahu bagaimanakah caranya mengambil keputusan dengan baik. Namun adakalanya kita tidak mengambil keputusan karena kita takut. Alhasil kita sering "ketinggalan kereta" alias kehilangan kesempatan baik karena lamban mengambil keputusan.

Bagaimanakah caranya untuk mengatasi ketakutan supaya kita berani mengambil keputusan?

1. Percayalah pada dirimu sendiri

Menjadikan orang lain sebagai penentu keputusan, justru membuatmu merasa tak bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Jadi ketika keputusan itu salah, kamu tidak merasa sakit karena keputusan itu bukan kamu yang membuatnya, dan bisa melampiaskan emosi kepada orang lain. Stop melakukan hal itu. Percayalah pada dirimu sendiri. Jika keputusan itu salah, setidaknya ...

KONFLIK

Manusia itu unik. Setiap kita, tentunya memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda satu sama lain. Dalam kehidupannya, tiap manusia juga tentu memiliki tujuan, nilai, dan kepentingannya masing-masing. Ketika manusia mulai berinteraksi baik secara personal maupun kelompok dengan karakteristik yang mereka miliki, dari sinilah akan timbul sebuah konflik. Bagaimana tidak? Ketika apa yang ada dalam diri kita seperti pendapat, cara pandang dan lain sebagainya bergesekan dengan orang lain, maka akan timbul perdebatan atau hal lainnya yang memicu konflik.

Sebenarnya, konflik adalah hal yang wajar selama masih terjadi keteraturan sosial dalam masyarakat. Untuk menjaganya, kita harus memiliki kesadaran dalam mengendalikan emosi. Jangan sampai hanya karena masalah sepele, emosi membawa kita melakukan hal yang ...

Klik untuk membaca Coretan Mahasiswa selengkapnya.
 

LENTERA ATMA: MENCINTAI

 Dalam dunia pendakian terdapat kata-kata “pecinta alam tentu akan menjadi penikmat alam namun penikmat alam belum tentu menjadi pecinta alam”. Arti pecinta alam yang sebenarnya adalah dengan sadar perlunya menjaga kelestarian alam agar tetap terjaga dan tidak pernah mencemari alam dengan hal apapun.  Sebagai penikmat alam sering kali tidak peduli dengan kelestarian alam, dan hanyalah menikmati saja.

Begitu pula dengan kehidupan, mencintai kehidupan disertai dengan niat tulus, sepenuh hati tanpa pengecualian. Sementara menikmati lebih cenderung menikmati saja, tanpa ada rasa kepedulian akan sekitar. Mencintai kehidupan serta apa yang dikerjakan dan akan dibarengi dengan menikmati. Dengan mencurahkan segala sesuatu yang kita miliki untuk mengerjakan segala hal, serta menghasilkan sesuatu yang ...