Copy
View this email in your browser

Berkarya dan Ekonomi Renjana

Di stand-up specialnya Juru Bicara, Pandji Pragiwaksono berkata ada satu hal yang dilakukan oleh negara maju dan belum banyak kita lakukan sehingga bangsa kita belum semaju mereka.

Hal tersebut adalah berkarya.

Banyak sekali pekerja Indonesia yang sudah mencapai level dunia tapi masih sedikit sekali karya atau brand Indonesia yang mendunia. Indonesia butuh lebih banyak orang yang berani untuk mengemas pekerjaan mereka menjadi sebuah produk yang di tawarkan kepada dunia.

Bit ini memantik ketertarikan gue tentang berkarya. Dan untuk tahu lebih lanjut, gue kemudian membaca buku-buku dengan topik terkait seperti Linchpin dan Purple Cow dari Seth Godin, Originals dari Adam Grant, Forever Employable dan buku Pandji sendiri, Indiepreneur.

Dari beberapa buku tersebut, gue menyimpulkan beberapa manfaat berkarya :



Gue pun coba untuk menseriusi blog kikiahmadi.com sebagai sebuah karya. Jika karir gue adalah sebuah produk, tulisan-tulisan gue di blog adalah showcase apa saja yang bisa gue kerjakan dan value apa yang bisa gue berikan. Semakin bagus dan konsisten blog gue, hopefully semakin banyak pekerjaan dan kesempatan yang datang.

So far hasilnya lumayan, beberapa tawaran pekerjaan dan mengisi seminar datang dari pembaca blog. Ini menjadi bahan bakar gue untuk menulis lebih sering dan lebih bagus lagi.

Tidak hanya itu, Li Jin, partner dari kapita ventura, Andreeseen Horowitz meramalkan kedepan tren Passion Economy akan meledak. Passion economy atau ekonomi renjana adalah startup yang membantu pekarya individu untuk mendapatkan uang melalui platform mereka.


Berbagai contoh platform ekonomi renjana

Contoh terkenal dari startup passion economy adalah Anchor, yang membantu sebagian besar podcaster di dunia tidak hanya untuk  membuat podcast tapi juga distribusi dan advertising.

Platform ekonomi renjana seperti ini, menurut Li Jin, tidak hanya akan membuat orang-orang mendapat uang dari hobinya tapi ke depan berpotensi untuk mengubah definisi tentang pekerjaan dan entrepreneurship ke depan. Sangat mungkin akan ada satu produk terkenal dunia yang dijalankan oleh satu orang saja.

Seperti titah rapper Jay-Z di lagu salah satu verse lagu Kanye West :

Im not a business man, im a business man

Bukan lagi individu yang menjalankan bisnis. Individu tersebut adalah bisnisnya.

Li Jin menuliskan beberapa essay tentang definisi dan strategy Ekonomi Renjana. Berikut diantaranya :
  1. Passion Economy and Future of Work. Definisi tentang ekonomi renjana.
  2. Unbundling Work from Employment. Bagaimana platform ekonomi renjana bisa meredefinisi apa yang kita sebut dengan "bekerja".
  3. Key Metric for Passion Economy. Bagaimana menilai nilai dan growth dari platform-platform seperti ini.
  4. 100 True Fans. Menurut Li, pekarya yang sukses hanya perlu 100 fans loyal untuk bisa hidup dari karya mereka.
Menurutku, platform-platform ekonomi renjana seperti ini membuka kesempatan untuk berkarya dari apapun yang kita kerjakan di kantor. Misal, jika dirimu adalah seorang guru, selain kamu bekerja di sekolah, kamu bisa membuat konten pengajaran sendiri dan menjualnya di Teachables. Selain uang tambahan, berkarya di platform seperti ini juga meningkatkan reputasi mu sebagai pengajar.

Pada akhirnya, apapun yang kita kerjakan, baik di kantor atau di kantor, kita bisa memilih untuk hanya bekerja atau berusaha lebih untuk berkarya.

Topik bekerja dan berkarya aku bagikan di sharing session internal Amartha. Materi bisa didapatkan di blog post ini.

Sebagai penutup edisi minggu ini, aku ingin mengutip satu baris lagu Peterpan berjudul Tertinggalkan Waktu dari album debutnya Taman Langin. Relevan dengan topik tulisan kali ini berkarya, ekonomi renjana dan mengejar mimpi :

Kau biarkan mimpi tetap mimpi
Yang melengkapi khayalmu
Kau terhenyak dan terbangunkan
Harapkan keajaiban datang
Hadir di pundakmu


Di era Ekonomi Renjana seperti sekarang, jika kamu punya akses internet, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengejar mimpi.
https://twitter.com/kikiahmadi
LinkedIn
Website
Copyright © 2020 kikiahmadi.com, All rights reserved.


Want to change how you receive these emails?
You can update your preferences or unsubscribe from this list.

Email Marketing Powered by Mailchimp